.

Do'a Memasuki Bulan Rajab dan Sya'ban

Do'a bulan Rajab dan Sya'ban yang sering kita dengar ketika memasuki bulan Rajab. Do'a ini untuk memohon keberkahan di bulan Rajab dan bulan Sya'ban, dan memohon untuk disampaikan umurnya hingga ke bulan Ramadhan. Beginilah do'a di bulan Rajab yang sering dipanjatkan: 

 اَللّٰهُمَّ بَرِكْ لَنَا فِى رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ
Artinya: "Ya Allah berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya'ban dan sampaikanlah kami ke bulan Ramadhan".

Semoga tulisan singkat ini bermanfaat kita semua dan mengetahui do'a bulan Rajab dan Sya'ban


Do'a setelah tahiyat tasyahud akhir sebelum salam

Do'a setelah tahiyat (tasyahud) akhir sebelum salam yang menjadi doa yang dianjurkan Nabi SAW untuk dibaca ketika mengakhiri tasyahud adalah seperti berikut:
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، وَمِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ، وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ
Allahumma inni a’udzu bika min ‘adzabil qobri, wa ‘adzabin naar, wa fitnatil mahyaa wal mamaat, wa syarri fitnatil masihid dajjal
“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, siksa neraka Jahannam, fitnah kehidupan, dan setelah mati, serta dari kejahatan fitnah Al-Masih Dajjal”[1] (ini merupakan do'a yang paling banyak dipakai)


Ada juga do'a-do'a yang lain:

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ. اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ الْمَأْثَمِ وَالْمَغْرَمِ
“Ya Allah! Sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur. Aku berlindung kepada-Mu dari fitnah Al-Masih Dajjal. Aku berlindung kepada-Mu dari fitnah kehidupan dan sesudah mati. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari perbuatan dosa dan hutang”[2]

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ ظَلَمْتُ نَفْسِيْ ظُلْمًا كَثِيْرًا، وَلاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ، فَاغْفِرْ لِيْ مَغْفِرَةً مِنْ عِنْدِكَ وَارْحَمْنِيْ إِنَّكَ أَنْتَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
“Ya Allah, sesungguhnya aku banyak menganiaya diriku, dan tidak ada yang mengampuni dosa-dosa, kecuali Engkau. Oleh karena itu, ampunilah dosa-dosaku dan berilah rahmat kepadaku. Sesungguhnya Engkau Maha Pengampun dan Maha Penyayang”[3]

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِيْ مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ، وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ، وَمَا أَسْرَفْتُ وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّيْ. أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ
“Ya Allah, ampunilah aku akan (dosaku) yang kulewatkan dan yang kuakhirkan, apa yang kurahasiakan dan yang kutampakkan, yang kulakukan secara berlebihan, serta apa yang Engkau lebih mengetahui daripada diriku, Engkau yang mendahulukan dan mengakhirkan, tidak ada Tuhan Yang berhak disembah, kecuali Engkau”[4]


Berdoa dengan do'a setelah tahiyat (tasyahud) akhir sebelum salam merupakan anjuran Nabi, sebagaimana terdapat dalam hadits dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا تَشَهَّدَ أَحَدُكُمْ فَلْيَتَعَوَّذْ بِاللَّهِ مِنْ أَرْبَعٍ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ وَعَذَابِ الْقَبْرِ وَفِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ وَمِنْ شَرِّ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ ثُمَّ يَدْعُو لِنَفْسِهِ بِمَا بَدَا لَهُ
Jika salah seorang di antara kalian bertasyahud, maka mintalah perlindungan pada Allah dari empat perkara yaitu dari siksa Jahannam, dari siksa kubur, dari fitnah hidup dan mati dan dari kejelekan Al Masih Ad Dajjal, kemudian hendaklah ia berdoa untuk dirinya sendiri dengan doa apa saja yang ia inginkan.” (HR. An Nasai)

Fadhilah (Keutamaan) Membaca Surah Al-Kahfi


Fadhilah membaca surah al-Kahfi begitu besar Allah berikan bagi siapa saja yang membacanya. Surah ke-18 dan terdiri dari 110 ayat ini diberi nama Al-Kahfi yang artinya “gua”, dan Ashabul Kahfi yang banyak diceritakan dalam surah ini artinya “penghuni-penghuni gua”.

Adapun fadhilah / keutamaan membaca surah Al-Kahfi berdasarkan hadits Nabi antara lain:
Jika diibaca pada malam Jum’at maka pembacanya diberi cahaya yang dapat meneranginya di antara kedua jum’at. Berdasarkan hadits dari Abu Sa’id Al-Khudri bahwa Nabi SAW. bersabda:

مَنْ قَرأَ سُوْرَةَ الْكَهْفِ  فِي يَوْمِ الْجُمْعَةِ اَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّوْرِ مَابَيْنَ الْجُمْعَتَيْنِ 
Barang siapa membaca surat Al-Kahfi pada hari Jum’at, maka dia akan diberi cahaya yang dapat meneranginya di antara kedua Jumat”. (HR. Nasa’i, Baihaqi dan Hakim)

Dengan membiasakan membaca surah Al-Kahfi, kelak pada hari kiamat akan memancar cahaya dari bawah kakinya, serta diampuni dosa-dosanya yang terdapat diantara dua Jum’at.
Berdasarkan hadits yang diterima dari Ibnu Umar ra. bahwa Rasulullah SAW. bersabda:

مَنْ قَرأَ سُوْرَةَ الْكَهْفِ  فِي يَوْمِ الْجُمُعَةِ سَطَعَ لَهُ نُوْرٌ مِنْ تَحْتِ قَدَمِهِ اِلَ عَنَانِ السَّمَاءِ يُضِيْءُ لَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَغُفِرَلَهُ مَا بَيْنَ الْجُمُعَتَيْنِ
Barang siapa membaca surah Al-Kahfi pada malam Jum’at, maka cahaya akan memancar dari bawah kakinya hingga menjulang ke atas langit, dan akan meneranginya pada hari kiamat, serta diampuni dosa-dosanya yang terdapat diantara dua Jum’at”. (HR. Ibnu Mardawih)

Dalam hadits lain Nabi Muhammad SAW juga Bersabda:

مَنْ قَرأَ سُوْرَةَ الْكَهْفِ كَمَا اُنْزِلَتْ كَانَتْ لَهُ نُوْرًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ مَقَامِهِ اِلَى مَكَّةَ
Barang siapa membaca surat Al-Kahfi sebagaimana ia diturunkan, maka pembacaan itu menjadi cahaya baginya di hari kiamat sejauh tempatnya berdiri hingga Mekkah”. (HR. Al-Hakim)

Demikian begitu besarnya rahasia kandungan surah Al-Kahfi seperti yang dinyatakan dalam beberapa hadits di atas. Semoga kita semakin berlomba-lomba dalam mengamalkannya, dengan tujuan mengharap ridho dari Allah SWT.