Do'a setelah tahiyat tasyahud akhir sebelum salam
Do'a setelah tahiyat (tasyahud) akhir sebelum salam yang menjadi doa yang dianjurkan Nabi SAW untuk dibaca ketika mengakhiri tasyahud adalah seperti berikut:
اَللَّهُمَّ
إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، وَمِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ،
وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ، وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ
الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ
Allahumma inni a’udzu bika min ‘adzabil qobri, wa ‘adzabin naar, wa
fitnatil mahyaa wal mamaat, wa syarri fitnatil masihid dajjal
“Ya Allah, sesungguhnya
aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, siksa neraka Jahannam, fitnah
kehidupan, dan setelah mati, serta dari kejahatan fitnah Al-Masih
Dajjal”[1] (ini merupakan do'a yang paling banyak dipakai)
Ada juga do'a-do'a yang lain:
اَللَّهُمَّ
إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ
فِتْنَةِ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ
الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ. اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ
الْمَأْثَمِ وَالْمَغْرَمِ
“Ya Allah! Sesungguhnya
aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur. Aku berlindung kepada-Mu dari
fitnah Al-Masih Dajjal. Aku berlindung kepada-Mu dari fitnah kehidupan
dan sesudah mati. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari
perbuatan dosa dan hutang”[2]
اَللَّهُمَّ
إِنِّيْ ظَلَمْتُ نَفْسِيْ ظُلْمًا كَثِيْرًا، وَلاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ
إِلاَّ أَنْتَ، فَاغْفِرْ لِيْ مَغْفِرَةً مِنْ عِنْدِكَ وَارْحَمْنِيْ
إِنَّكَ أَنْتَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
“Ya Allah, sesungguhnya
aku banyak menganiaya diriku, dan tidak ada yang mengampuni dosa-dosa,
kecuali Engkau. Oleh karena itu, ampunilah dosa-dosaku dan berilah
rahmat kepadaku. Sesungguhnya Engkau Maha Pengampun dan Maha Penyayang”[3]
اَللَّهُمَّ
اغْفِرْ لِيْ مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ، وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا
أَعْلَنْتُ، وَمَا أَسْرَفْتُ وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّيْ. أَنْتَ
الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ
“Ya Allah, ampunilah aku
akan (dosaku) yang kulewatkan dan yang kuakhirkan, apa yang kurahasiakan
dan yang kutampakkan, yang kulakukan secara berlebihan, serta apa yang
Engkau lebih mengetahui daripada diriku, Engkau yang mendahulukan dan
mengakhirkan, tidak ada Tuhan Yang berhak disembah, kecuali Engkau”[4]
Berdoa dengan do'a setelah tahiyat (tasyahud) akhir sebelum salam merupakan anjuran Nabi, sebagaimana terdapat dalam hadits dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا
تَشَهَّدَ أَحَدُكُمْ فَلْيَتَعَوَّذْ بِاللَّهِ مِنْ أَرْبَعٍ مِنْ
عَذَابِ جَهَنَّمَ وَعَذَابِ الْقَبْرِ وَفِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ
وَمِنْ شَرِّ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ ثُمَّ يَدْعُو لِنَفْسِهِ بِمَا
بَدَا لَهُ
“Jika salah seorang di antara kalian bertasyahud, maka mintalah
perlindungan pada Allah dari empat perkara yaitu dari siksa Jahannam,
dari siksa kubur, dari fitnah hidup dan mati dan dari kejelekan Al Masih
Ad Dajjal, kemudian hendaklah ia berdoa untuk dirinya sendiri dengan
doa apa saja yang ia inginkan.” (HR. An Nasai)
terima kasih atas doax yang telah diposting
ReplyDeleteAlhamdullilah
ReplyDeleteSangat senang
ReplyDeleteIzin copas buat di hafalin
ReplyDelete